Sabtu, 28 November 2015

TUGAS KULIAH PEMASARAN



MAKALAH
SALURAN DITRIBUSI DAN MANAJEMEN LOGISTIK

Di susun guna memenuhi tugas mata kuliah dasar-dasar pemasaran
Dosen pengampu: Dr. Mokhamad Arwani, MM.



Di susun oleh: 
Nama     : Eka Feri Riyanto (201311006)

PROGAM STUDY management
Fakultas  ekonomi
UNIVERSITAS MURIA KUDUS 
2014/2015
 
 
 
 
 

 DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. 1.
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………. 2.
1.1. Latar Belakang……………………………………………………….… 2.
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………. …... 2.
1.3. Tujuan Penulisan…………………………………………………..........  3.
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………........... 4.
2.1. Pengertian Saluran Distribusi……………………………………...…….4.
2.2. Definisi Strategi Saluran distribusi…………………………………….. 5.
2.3. Fungsi-Fungsi Saluran Distribusi………………………………….......... 5.
2.4. Perilaku Dan Organisasi Pemasaran…………………………………… 6.
2.5. Keputusan Desain Saluran……………………………………………. 8.
2.6. Keputusan manajemen saluran………………………………………….14.
2.7. Kebijakan publik dan keputusan distribusi……………………………..16.
2.8. Logistik Pemasaran Dan Manajemen Rantai Pasokan………………….16.
BAB III STUDY KASUS……………………………………………………….20.
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………. 22.
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………….22.
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...24.













BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Saluran distribusi merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam pemasaran. Suatu perusahaan perlu melaksanakan fungsi distribusi dikarenakan pendistribusian merupakan salah satu proses pada perusahaan dalam penyetorkan barang atau penawaran produknya ke pasar. Dan pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat merelisasikan kegunaan atau utilitas bentuk, tempat, waktu, kepemilikan. dan perlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non-fisik.
Dalam pelaksanaan aktifitas-aktifitas distribusi, perusahaaan harus dihadapkan dengan perantara atau yang biasa disebut midleman. Dan dalam penyaluran distribusi perusahaan harus mempunyai strategi-srategi yang tepat agar dalam penawaran produknya ke pasar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan.
Tujuan logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi dimana dibutuhkan, dan dengan total biaya yang rendah. Melalui proses logistiklah material mengalir ke kompleks manufacturing yang sangat luas dari Negara industri dan produk-produk didistribusikan melalui saluran-saluran distribusi untuk konsumsi.
1.2. Rumusan Masalah
1        Apa pengertian Pengertian Saluran Distribusi dan Strategi Saluran distribusi
2        Apa saja Fungsi-Fungsi Saluran Distribusi
3        Bagaimana perilaku dan organisasi pemasaran
4        Bagaimana pengambilan keputusan desain saluran
5        Bagaimana pengambilan Keputusan manajemen saluran
6         Bagaimana pengambilan Kebijakan publik dan keputusan distribusi
7        Apa pengertian Logistik Pemasaran Dan Manajemen Rantai Pasokan
1.3.Tujuan Penulisan
1          guna memenuhi tugas mata kuliah dasar- dasar pemasaran
2          Apa pengertian Pengertian Saluran Distribusi dan Strategi Saluran distribusi
3          Apa saja Fungsi-Fungsi Saluran Distribusi
4          Bagaimana perilaku dan organisasi pemasaran
5          Bagaimana pengambilan keputusan desain saluran
6          Bagaimana pengambilan Keputusan manajemen saluran
7           Bagaimana pengambilan Kebijakan publik dan keputusan distribusi
8          Apa pengertian Logistik Pemasaran Dan Manajemen Rantai Pasokan 
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Saluran Distribusi
Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih akan mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen maka perusahaan harus benar-benar memilih atau menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan, sebab kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat bahkan dapat memacetkan usaha menyalurkan barang atau jasa tersebut.
Menurut Kotler saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Menurut Alex S. Nitisemito saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut The American Marketing Association saluran distribusi merupakan suatu struktur organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah komoditi, produk atau jasa yang dipasarkan.
Menurut Gleen Walters saluran distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
Menurut Warren J. Keegan saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industry.
Menurut Assauri saluran distribusi merupaka lembaga-lembaga yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen atau konsumen.
2.2.  Definisi Strategi Saluran distribusi
Konsep tentang saluran pemasaran disini berorientasi pada keputusan dimana fungsi-fungsi saluran tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya beberapa strategi. Strategi itu sendiri merupakan suatu rencana umum atau menyeluruh, sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan dalam kegiatan saluran.
Dalam hal ini, strategi mempunyai hubungan yang erat dengan manajemen secara fisik maupun non fisik daripada saluran. Jadi, menurut C. Glenn Walters, manajemen saluran dapat didefinisikan sebagai berikut :
” Startegi Saluran distribusi adalah pengembangan strategi yang searah didasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan barang-barang secara fisik maupun non fisik guna mencapai tujuan perusahaan dan berada di dalam kondisi lingkungan tertentu.
2.3.  Fungsi-Fungsi Saluran Distribusi
Pergerakan saluran distribusi barang dan jasa yaitu dari produsen ke konsumen. Hal ini mengatasi tempat, waktu dan celah kepemilikan utama barang dan jasa yang terpisah dari yang akan menggunakannya. Anggota saluran pemasaran melaksanakan banyak fungsi-fungsi. Ada yang membantu untuk menyelesaikan transaksi-transaksi yaitu:
1      Informasi: mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran serta informasi intelejen tentang factor-faktor dan kekuatan-kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
2      Promosi: mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif tentang suatu penawaran.
3      Penyesuaian: Membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli, meliputi aktifitas seperti pembuatan, pemilahan, perakitan, dan pengemasan.
4      Negosiasi : Mencapai persetujuan pada harga dan persyaratan lain dari tawaran, jadi kepemilikan dapat dipindahkan.
5      Kontak : Menemukan dan berkomunikasi dengan calon pembeli
Saluran distribusi lain untuk membantu melengkapi transaksi-transaksi adalah sebagai berikut :
1.    Distribusi Fisik: Memindahkan dan menyimpan barang-barang
2.    Dukungan atau pendanaan: mendapatkan dan menggunakan dana untuk menutupi biaya-biaya kerja saluran
3.    Mengambil Risiko : mengasumsikan resiko pelaksanaan kerja saluran
Jumlah dari Tingkatan Saluran

2.4.  Perilaku dan organisasi pemasaran
2.4.1.  Perilaku saluran
            Saluran pemasaran terdiri dari perusahaan yang bermitra untuk kebaikan bersama mereka. Masing- masing anggota saluran bergantung pada anggota lain dan memainkan peran khusus dalam saluran. Saluran akan paling efektif ketika Masing- masing anggota mengasumsikan tugas yang dapat dilakukannya dengan paling baik.
            Idealnya karena keberhasilan angota saluran individual bergantung pada keberhasilan saluran keseluruhan, semua perusahaan saluran harus bekerjasama dengan lancer. Mereka harus memahami dan menerima peran mereka, mengkoordinasikan kegiatan mereka, dan bekersama untuk mencapai seluruh tujuan saluran keseluruhan. Dalam proses mencapai tujuan saluran sering terjadi konflik, diantaranya:
1.    Konflik horisontal
Terjadi antar perusahaan pada tingkat saluran yang sama
2.    Konflik fertikal
Konflik antara berbagai tingkat saluran yang sama, bahkan jauh lebih umum.
            Beberapa konflik dalam saluran bisa berbentuk kompetisi yang sehat. Kompetisi semacam itu mungkin baik bagi saluran tetapi tanpa persaingan saluran akan menjadi pasif dan tidak aktif.
2.4.2. Sistem pemasaran vertical
            Dalam sejarah, saluran distribusi konvensional adalah kumpulan perusahaan independen, pedagang grosir dan pengecer dengan ikatan longgar, masing-masingnya tidak banyak berfikir tentang kinerja saluran keseluruhan. Saluran distribusi konvensional tersebut kurang memiliki kepemimpinan yang kuat dan menghadapi banyak masalah karena konflik yang merusak dan kinerja yang jelek. Salah satu dari pengembangan saluran terbesar baru-baru ini adalah sistem pemasaran vertikal yang muncul sebagai alternative bagi saluran pemasaran konvensional.
 Saluran Distribusi Konvensional adalah saluran yang terdiri dari satu atau beberapa produsen, pedagang besar, pengecer independen, yang masing-masing merupakan bisnis terpisah yang berusaha memaksimalkan labanyasendiri, walaupun harus mengorbankan laba dari sistem secara keseluruhan.Sistem Pemasaran Vertikal adalah saluran distribusi yang terdiri dari produsen, pedagang besar, dan pengecer yang bertindak sebagai suatu sistem terpadu
2.4.3. Sistem Pemasaran Horizontal
Pengembangan saluran lainnya adalah sistem pemasaran horizontal, yaitu dua perusahaan atau lebih pada satu tingkat bergabung untuk mengikuti peluang pemasaran baru. Dengan kerjasama, perusahaan dapat mengkombinasikan modalnya, kemampuan memproduksi atau sumber daya pemasaran untuk menyelesaikan lebih banyak yang dapat dilakukan dari pada satu perusahaan saja.
2.4.4. Sistem Pemasaran multisaluran
Dahulu banyak perusahaan menggunakan satu saluran untuk menjual di satu pasar atau di segmen pasar. Sekarang, dengan berkembangnya segmen konsumen dan peluang saluran , semakin banyak perusahaan yang menerapkan sistem distribusi multi saluran, yang disebut Sistem Pemasaran hibrida yaitu sistem distribusi multi saluran yang mana satu perusahaan menetapkan dua atau lebih saluran distribusi pemasaran untuk mencapai satu atau lebih segmen konsumen.
2.5.  Keputusan desain saluran
Dalam mendesain saluran pemasaran, produsen berjuang antara apa yang ideal dan apa yang praktis. Sistem saluran sering kali berubah perlahan-lahan agar sesuai dengan peluang dan kondisi tempat. Untuk memaksimumkan keefektifan, analisis saluran distribusi dan pengambilan keputusan harus dengan tujuan tertentu. Merancang sistem saluran memerlukan analisis kebutuhan konsumen dan pelayanan, menetapkan sasaran dan hambatan saluran, mengidentifikasi alternatif saluran utama, den mengevaluasinya.
2.5.1.      Menganalisis Kebutuhan Konsumen dan Pelayanan
Saluran pemasaran dapat dipikirkan sebagai sistem penyerahan nilai kepada pelanggan yang mana setiap anggota saluran menambah nilai untuk pelanggan. Juga mendesain saluran distribusi dimulai dengan menemukan nilai konsumen dalam berbagai keinginan segmen target dari saluran. Penyampaian jasa mungkin termasuk hal seperti demonstrasi produk sebelum menjualnya.
2.5.2.      Menetapkan Sasaran dan Hambatan saluran
Biasanya perusahaan dapat mengidentifikasi beberapa segmen yang menginginkan level saluran pelayanan yang berbeda. Perusahaan akan menentukan segmen dengan keinginan tingkat pelayanan agen yang berbeda. Dalam setiap segmen, perusahaan ingin meminimalkan biaya saluran total untuk memenuhi keinginan pelayanan dari pelanggan.
Tujuan saluran perusahaan juga disebabkan oleh produknya, peraturan perusahaan, perantara pemasaran, pesaing, dan lingkungan. Karakteristik produk berdampak pada disain saluran. Karakteristik perusahaan juga bermain pada peran yang penting. Karakteristik perantara juga berpengaruh pada disain saluran.
Ketika mendisain saluran, perusahaan juga harus mempertimbangkan salurannya pesaing. Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin ingin bersaing dalam outlet yang sama yang membawa produk pesaing. Terakhir adalah faktor lingkungan, seperti kondisi ekonomi, hambatan legal, berdampak pada keputusan mendisain saluran.
2.5.3.      Mengenali Alternatif Utama
Selanjutnya mengenali alternatif saluran utama dalam arti tipe perantara, jumlah perantara, tanggungjawab anggota saluran.
1.         Tipe Perantara
Perusahaan juga mengidentifikasi tipe anggota saluran yang tersedia untuk melaksanakan tugas saluran. Kadangkala perusahaan harus mengembangkan saluran lain dari saluran yang telah dilakukan karena sulitnya atau biaya yang digunakan pada saluran sebelumnya.
2.         Alasan Penting untuk Menggunakan Perantara
Perantara pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di bidang distribusi. Mereka itu adalah :
1      Perantara pedagang
2      Perantara agen
Pada umumnya, alasan utama untuk menggunakan perantara adalah bahwa mereka ini dapat membantu meningkatkan efisiensi distribusi. Kadang-kadang sulit untuk melihat adanya peningkatan efisiensi tersebut.
Keuntungan Menggunakan Perantara
Beberapa keuntungan yang diperoleh bila menggunakan perantara, adalah:
1.    Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen. produsen cukup menghubungi perantara untuk menyampaikan produknya kepada konsumen yang banyak.
2.    Kegiatan distribusinya cukup baik bila perantara sudah mempunyai pengalaman. Mereka dipandang lebih baik karena memang tugas yang dilakukan hanyalah di bidang distribusi.
3.    Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk beberapa jenis produk tertentu, sehingga produsen tidak perlu rnenyediakannya.
4.    Perantara dapat membantu di bidang pengangkutan dengan menyediakan alat-alat transpor sehingga meringankan beban produsen maupun konsumen untuk mencarinya.
5.    Perantara dapat membantu di bidang penyimpanan den menyediakan fasilitas-fasilitas penyimpanan, seperti gudang fasilitas penyimpanan lainnya sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan oleh konsumen, dapat memenuhinya.
6.    Perantara dapat membantu di bidang keuangan dengan menyediakan sejumlah dana untuk melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli akhir, atau untuk melakukan pembelian tunai dan produsen.
7.    Keuntungan lain yang dapat diharapkan oleh produsen dari perantara ini adalah :
a.    Membantu dalam pencarian konsumen.
b.    Membantu dalam kegiatan promosi.
c.    Membantu dalam penyediaan informasi.
d.   Membantu dalam pengepakan dan pembungkusan.
e.    Membantu dalam penyortiran.
3.         Jumlah Perantara pemasaran
Perusahaan juga harus menentukan jumlah anggota saluran untuk digunakan di setiap level. Tiga strategi yang tersedia adalah distribusi Intensif, distribusi Eksklusif, dan distribusi Selektif.
a.    Distribusi Intensif adalah menyediakan produk mereka sebanyak mungkin outlet/ toko.
b.    Distribusi Eksklusif adalah memberikan hak keagenan eksklusif untuk mendistribusikan produknya dalam wilayah mereka.
c.    Distribusi Selektif adalah menggunakan lebih dari satu, tetapi tidak sebanyak semua perantara mau menjual produk perusahaan.
4.         Tanggungjawab Anggota Saluran
Produsen dan perantara harus membuat persetujuan mengenai persyaratan dan tanggung jawab dari setiap anggota saluran. Mereka harus sepakat akan kebijakan harga, kondisi penjualan, hak teritorial, dan spesifik yang harus dilakukan oleh setiap pihak. Produsen harus membuat daftar harga dan diskon yang adil bagi perantara. Produsen harus menetapakan territorial setiap anggota saluran, dan harus berhati-hati kalau akan menempatkan penjual baru. Pelayanan dan tugas saling menguntungkan harus dijabarkan dengan rinci, terutama dalam waralaba dan saluran distribusi eksklusif.
5.         Mengevaluasi Alternatif Utama
Seandainya perusahaan telah mengidentifikasi beberapa alternatif saluran dan ingin memilih satu yang akan memuaskan sasaran jangka panjang. Perusahaan harus mengevaluasi setiap alternatif terhadap kriteria ekonomi, pengadilan dan adaptif
2.5.4.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran
Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut adalah:
1.    Pertimbangan Pasar
Karena saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, maka keadaan pasar ini merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran. Beberapa faktor pasar yang perlu diperhatikan adalah :
a.         Konsumen / pasar industry
Apabila pasarnya berupa pasar industri maka perusahaan jarang/ bahkan tidak pernah menggunakan pengecer dalam saluran distribusinya. Jika pasarnya berupa konsumen dan pasar industri, maka perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.
b.         Jumlah pembeli potensial
Jika jumlah konsumen relative kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung pada pembeli.
c.         Konsentrasi pasar secara geografis
Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi maka perusahaan dapat menggunakan distributor industry.
d.        Jumlah pesanan
Jika volume yang dibeli oleh pemakai produk tidak begitu besar atau relative kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri.
e.         Kebiasaan dalam pembelian
Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Termasuk dalam kebiasaan membeli ini antara lain :
~     kemauan untuk membelanjakan uangnya
~     tertariknya pada pembelian dengan kredit
~     lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali
~     tertariknya pada pelayanan penjual
2.    Pertimbangan Barang
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran dari segi barang ini antara lain :
a.         Nilai unit
Jika nilai unit dari barang yang dijual relative rendah maka produsen cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi jika nilai unitnya relative tinggi maka saluran distribusinya pendek atau langsung.
b.         Besar dan berat barang
Manajemen harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat menentukan. Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai barangnya sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan, maka sebagian beban tersebut dapat dialihkan kepada perantara. Jadi, perantara ikut menanggung sebagian dari ongkos angkut.
c.         Mudah rusaknya barang
Jika barang yang dijual mudah rusak maka perusahan tidak perlu menggunakan perantara. Jika ingin menggunakannya maka harus dipilih perantara yang memiliki fasilitas penyimpanan yang cukup baik
d.        Sifat teknis
Beberapa jenis barang industri seperti instalasi biasanya disalurkan secara langsung kepada pemakai industri. Dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan pemeliharaannya.
e.         Barang standard dan pesanan
Jika barang yang dijual berupa barang standard maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Kalau barang yang dijual berdasarkan pesanan maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan.
f.          Luasnya product line
Jika perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik. Tetapi jika macam barangnya banyak maka perusahaan dapat menjual langsung kepada para pengecer.
3.    Pertimbangan Perusahaan
Pada segi perusahaan, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :
a.          Sumber pembelanjaan
Penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih besar. Oleh karena itu, saluran distribusi pendek ini kebanyakan hanya dilakukan oleh perusahaan yang kuat dibidang keuangannya. Perusahaan yang tidak kuat kondisi keuangannya akan cenderung menggunakan saluran distribusi yang lebih panjang.
b.         Pengalaman dan kemampuan manajemen
Suatu perusahaan yang menjual barang baru, atau ingin memasuki pasaran baru, lebih suka menggunakan perantara. Hal ini disebabkan karena umumnya para perantara sudah mempunyai pengalaman, sehingga manajemen dapat mengambil pelajaran dari mereka.
c.         Pengawasan saluran
Pengawasan akan lebih mudah dilakukan bila saluran distribusinya pendek. Jadi, perusahaan yang ingin mengawasi penyaluran barangnya cenderung memilih saluran yang pendek walaupun ongkosnya tinggi.
d.        Pelayanan yang diberikan oleh penjual
Jika produsen mau memberikan pelayanan yang lebih baik seperti membangun etalase (ruang peragaan), mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.
4.    Pertimbangan Perantara
Pada segi perantara, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan saluran adalah :
a.          Pelayanan yang diberikan oleh perantara
Jika perantara mau memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan menyediakan fasilitas penyimpanan, maka produsen akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur.
b.         Kegunaan perantara
Perantara akan digunakan sebagai penyalur apabila ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan, dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan usul tentang barang baru
c.         Sikap Perantara terhadap kebijaksanaan produsen
Kalau perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, misalnya resiko turunnya harga, maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur. Hal ini dapat memperingan tanggung jawab produsen dalam menghadapi berbagai macam resiko.
d.        Volume penjualan
Dalam hal ini , produsen cenderung memilih perantara yang dapat menawarkan barangnya dalam volume yang besar untuk jangka waktu lama
e.         Ongkos
Jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih ringan dengan digunakannya perantara, maka hal ini dapat dilaksanakan terus.
2.6.  Keputusan manajemen saluran
            Setelah perusahaan meninjau alternatif salurannya dan memutuskan rancangan saluran terbaik, perusahaan harus mengimplementasikan dan mengelola saluran terpilih. Manajemen saluran membutuhkan:
1.    Memilih anggota saluran
Produsen memiliki kemampuan yang beragam dalam menarik perantara pemasaran yang berkualitas. Ketika memilih perantara, perusahaan harus menentukan karakteristik apa yang membedakan perantara yang lebih baik. Perusahaan akan mengevaluasi:
a.    berapa lama setiap anggota saluran  berada dalam bisnis
b.    Lini lain yang di jual
c.    Catatan pertumbuhan dan laba
d.   Tingkat kerjasama, dan
e.    Reputasi perantara
2.    Mengelola dan memotivasi anggota saluran
Setelah anggota saluran terpilih, anggota saluran harus terus dikelola dan dimotivasi untuk melakukan kemampuan terbaik mereka. Sebagian besar perusahaan melihat perantara mereka sebagai pelanggan lini pertama dan mitra. Mereka mempraktekkan manajemen hubungan kemitraan (partner relationships management/ PRM) yang kuat untuk membangun kemitraan jangka panjang dengan anggota saluran.
Dalam mengelola salurannya, perusahaan harus meyakinkan distributor bahwa mereka dapat lebih berhasil dengan bekerjasama sebagai bagian sistem penghantar nilai kohesif.
3.    Mengevaluasi anggota saluran
Produsen harus memriksa kinerja anggota saluran secara teratur dan membandingkannya dengan standart, seperti:
a.    Kuota penjualan
b.    Rata-rata tingkat persediaan
c.    Waktu pengiriman kepada pelanggan
d.   Perlakuan kepad barang yang hilang atau rusak
e.    Kerjasama dengan promosi perusahaan dan progam pelatihan, dan
f.     Layanan pelanggan
Perusahaan harus menyadari dan menghargai perantara yang kinerjanya baik dan juga sebaliknya jika berkinerja buruk harus di bantu atau pilihan terakhir, yakni di gantikan dengan perantara yang baru.
Terakhir, produsen harus sensitive terhadap dealer mereka, mereka yang memperlakukan dealer mereka dengan buruk tidak hany menangung resiko kehilangan dukungan dealer bahkan menyebabkan beberapa masalah hokum.

2.7.  Kebijakan publik dan keputusan distribusi
Kebanyakan perusahaan di bebaskan secara hukum untuk mengembangkan pengaturan saluran apapun yang sesuai bagi mereka. Sebenarnya hukum yang mempengaruhi saluran berusaha mencegah taktik ekslusioner dari beberapa perusahaan yang mungkin menghalangi perusahaan lain menggunakan saluran yang di inginkan. Sebagian besar hokum saluran berhubungan dengan hak dan kewajiban umum anggota saluran setelah mereka membentuk sebuah hubungan.
Produsen bebas memilih dealer mereka, tetapi hak mereka untuk menghilangkan dealer di batasi. Secara umum penjual dapat memecat penyalur / dealer dengan suatu sebab tetapi sebaliknya jika dealer menolak bekerjasama dalam kesepakatan hokum yang meragukan.
2.8.  Logistik Pemasaran Dan Manajemen Rantai Pasokan
            Di pasar global saat ini menjual suatu produk kadang-kadang lebih mudah daripada menyampaikannya kepada pelanggan. Perusahaan harus memutuskan cara terbaik untuk menyimpan, menangani, dan memindahkan produk dan jasa mereka sehingga produk dan jasa itu tersedia dalam pilihan,waktu, dan di tempat yang tepat. Distribusi fisik dan efektifitas logistik mempunyai pengaruh yang besar terhadap kepuasan pelanggan dan biaya perusahaan.
            Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan terlepas dari masalah penyaluran barang yang dihasilkan atau produk yang akan dijual ke masyarakat. Suatu perusahaan dikatakan berhasil di dalam marketing apabila perusahaan tersebut dapat memasarkan barang-barangnya secara luas dan merata dengan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Pada umumnya, kemacetan dalam mendistribusikan barang-barang dan jasa-jasa akan banyak menimbulkan kesulitan baik di pihak konsumen maupun produsen. Kesulitan yang akan terjadi di pihak produsen meliputi terganggunya penerimaan penjualan sehingga target penjualan yang telah ditentukan tidak terpenuhi. Hal ini akan menyebabkan arus pendapatan yang dibutuhkan perusahaan untuk melangsungkan kontinuitasnya tidak dapat diharapkan. Sedangkan kesulitan yang timbul di pihak konsumen akan menyebabkan tendensi harga yang meningkat akibat berkurangnya barang yang ditawarkan di pasar.
Oleh karena itu sangatlah tepat jika perusahaan memahami kebijaksanaan distribusi terutama menyangkut pemilihan saluran distribusi dan penentuan distribusi fisik. Jauh sebelum selesainya sebuah produk, manajemen seharusnya menentukan metode dan saluran apa yang akan didayagunakan untuk mengantarkan produk ke pasar. Untuk lebih jelasnya berikut pengertian distribusi.
2.8.1.      Sifat Dan Arti Penting Logistik Pemasaran
Menurut Ballaou  management logistik adalah manajemen dari seluruh aktivitas pergerakan, penyimpanan (move store) dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan titik-titik pengumpulan/ asal (point of acquisition) dan titik-titik konsumsi/ tujuan (point of consumption).
Menurut Bowersox, menyatakan bahwa dalam arti luas ruang lingkup logistik meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan pergerakan (barang) dari, ke, dan di antara fasilitas-fasilitas yang ada dalam perusahaan.
Dengan demikian, logistik atau logistic business mempunyai pengertian yang lebih luas yaitu tidak hanya membahas penyaluran barang dari perusahaan kepada konsumen tetapi juga menyangkut penyaluran bahan baku dari pemasok ke perusahaan yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Logistic pemasaran(marketing logistic) yang di sebut juga distribusi fisik (physical distribution), melibatkan proses perencanaan, implementasi dan kendali aliran fisik barang dan jasa serta informasi yang berhubungan dari proses produksi sampai konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam kondisi mendapatkan laba. Pendeknya logistik pemasaran melibatkan kegiatan mengirim produk yang tepat untuk pelanggan di tempat dan waktu yang tepat.
Logistik pemasaran tidak hanya melibatkan distribusi keluar (memindahkan produk dari pabrik ke penjual perantara dan pada akhirnya ke pelanggan) tetapi juga distribusi di dalam (memindahkan produk dan bahan dari pemasok ke pabrik) dan distribusi terbalik (memindahkan produk yang rusak, tidak diinginkan, atau kelebihan yang di kembalikan oleh konsumen atau penjual perantara). Karena itu logistic pemasaran melibatkan seluruh manajemen rantai pasokan yakni mengelola aliran ke atas dank e bawah dari bahan, barang akhir, dan informasi yang berhubungan yang bernilai tambah di antara pemasok, perusahaan, penjual perantara, dan kosumen akhir.

2.8.2.      Tujuan Sistem Logistik
            Beberapa perusahaan menyatakan tujuan logistik adalah memberikan layanan kepa

da pelanggan secara maksimum pada biaya termurah, namun sayangnya tujuan tersebut sangatlah sulit untuk terlaksana.  Adapun tujuan yang seharusnya adalah:
1. Menyediakan tingkat layanan kepada  pelanggan yang di targetkan dengan biaya termurah.
2.8.3.      Fungsi logistik utama
Dari bagan tersebut, terlihat bahwa, physical distribution management mempunyai hubungan yang erat dengantransportasi, perencanaan distribusi, pembelian, proses pesanan, pengendalian persediaan dan pergudangan.
Dalam sekelompok tujuan logistic, perusahaan siap merancang system logistic yang meminimalkan biaya untuk mencapai tujuan. Fungsi logistic utama mencakup:
1.        Pergudangan
Siklus produksi dan konsumsi tidak bisa berjalan bersama-sama, maka perusahaan perlu menyimpan pasokan barang dan jasa mereka yang belum terjual di gudang penyimpanan, jadi ketika konsumen suatu waktu membutuhkannya barang dan jasa tersebut tersedia.
2.        Managemen persediaan
Memiliki terlalu banyak persediaan mengahsilkan biaya menyimpan persediaan yang lebih tinggi dari seharusnya dan juga menyebabkan stock yang usang. Maka, dalam mengelola persediaan, perusahaan harus menyeimbangkan biaya untuk menyimpan persediaan yang lebih besar dengan penjualan dan laba yang di hasilkan.
3.        Tranportasi
Pemilihan angkutan transportasi mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja pengiriman, dan kondisi barang ketika samapai kepada pelanggan
4.        Manajemen informasi logistik
Perusahaan mengelola rantai pasokan mereka melalui informasi. Dari perspektif logistik, aliran informasi seperti pesanan pelanggan, tagihan, tingkat persediaan, dan bahkan data pelanggan sangat berhubungan dengan kinerja saluran.

















BAB III
STUDY KASUS
Selama lebih dari 7 tahun dekade, caterpillar telah mendominasi pasar dunia untuk peralatan kontruksi berat, penambangan, dan penebangan hutan, traktor,crawler. Loader, bulldozer, dan truk kuningnya yang terkenal aadalah pemandangan umum di semua tempat kontruksi. Caterpillar menjual lebih dari 300 produk hampir di 200 negara, dengan penjualan tahunan mendekati 40 miliar dolar. Selama 2 tahun terakhir, penjualan telah tumbuh 60%, laba naik 250%. Caterpillar yang besar menangkap sekitar 37% bisnis peralatan kontruksi dan pertanian di seluruh dunia, lebih dari 2 kali lipat peringkat ke dua Komatsu. Daftar tunggu untuk beberapa peralatan terbesar caterpillar bisa mencapai bertahun-tahun lamanya.
Banyak faktor yang ikut andil dalam keberhasilan caterpillar yang tahan lama_produk berkualitas tinggi, proses manu faktur yang fleksibel dan efisien, dan aliran produk inovatif yang stabil. Tetapi ini bukan alasan terpenting bagi dominasi caterpillar. Sebagai gantinya, caterpillar memberikan perhatiannya pada pelanggan dan korpsnya yang terdiri dari 200 penyalur yang independen yang luar biasa di seluruh perusahaan yang melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk memperhatikan semua kebutuhan pelanggan. menurut mantan CEO caterpillar Donald fites “ setelah produk meninggalkan pintu kami, para dealer mengambil alih. Mereka adalah orang-orang yang berada di garis depan. Mereka dalah orang yang hidup dengan produk itu sepanjang hidupnya. Mereka adalah yang di temui pelanggan…. Mereka ada diluar sana untuk memastikan bahwa ketika sebuah mesin dikirimkan, mesin itu dalam kondisi yang di harapkan. Mereka ada diluar sana untuk melatih operator pelanggan. Mereka memperbaiki produk secara teratur sepanjang hidupnya, secara seksama mengamati kesehatan mesin dan menjadwalkan perbaikan untuk mencegah waktu jeda (downtime) yang mahal. Pelanggan tahu bahwa ada sebuah perusahaan bernilai 40 miliar lebih yang di sebut caterpillar.tetapi para dealer menciptakan citra perusahaan yang tidak hanya berdiri di belakang produknya tetapi bersama produknya, dimanapun di dunia. Para dealer kami adalah alasan bahwa bahwa moto kami_ buy the iron,get the company (membeli mesinnya mendapatkan perusahaannya)_ bukan selogan kosong.” Selogan itu merupakan proposisi nilai yang kuat. Ini berarti bahwa ketika anda membeli peralatan caterpillar, anda menjadi anggota keluarga caterpillar. Caterpillar dan para dealernya bekerja sama secara erat dalam keharmonisan untuk menemukan cara yang lebih baik untuk membawa nilai bagi pelanggan. Penyalur memgang peran penting dalam hapir semua aspek operasi katepillar, mulai desain produk dan pengiriman, memproduksi jasa dan dukungan, memasarkan intelejensi dan umpan balik pelanggan.
Dalam indutri peralatan berat, dimana waktu perawatan peralatan bisa berarti kerugian besra, pelayanan caterpillar yang sangat baik memberikan keuntungan yang besar dalam mempertahankan pelanggan. Perhatikan Freeport-mcMorgan, pelanggan caterpillar yang mengoprasikan salah satu tambang timah dan emas terbesar di dunia,24 jam sehari, 365 hari setahun. Terletak tinngi di pegunungan  Indonesia. Tambang itu hanya dapat diakses oleh kereta gantung atau helicopter, Freeport-mcMorgan bergantung pada lebih dari 500 buah peralatan pertambangan dan kontruksi caterpillar yang bernilai beberapa ratus juta dolar. Ketika peralatan itu rusak Freeport-mcMorgan kehilangan uang secara cepat. Freeport-mcMorgan akan dengan senang hati membayar mahal untuk mesin dan perbaikan yang dapat diandalkan. mereka tahu bahwa mereka dapat mengandalkan caterpillar dan jaringan distribusinya yang sangat bagus untuk dukungan yang luar biasa.
Hubungan kerja yang erat antara caterpillar dan penyalurnya lebih dari sekedar kontrak formal dan kesepakatan bisnis. Kemitraan yang kuat terletak pada sejumlah prinsip dan praktek dasar.







BAB IV
PENUTUP
3.1.  Kesimpulan
Pengertian saluran distribusi menurut para ahli :
·      Kotler : saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
·      Alex S. Nitisemito : saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
·      The American Marketing Association : saluran distribusi merupakan suatu struktur organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah komoditi, produk atau jasa yang dipasarkan.
Dari beberapa definisi diatas dapat diketahui adanya beberapa unsur penting, yaitu :
·      Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih.
·      Saluran mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung dari produsen ke konsumen.
·      Saluran distribusi bertujuan untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.
·      Saluran distribusi merupakan suatu kesatuan dan melaksanakan system kegiatan (fungsi) yang lengkap dalam menyalurkan produk.

Konsep tentang saluran pemasaran disini berorientasi pada keputusan dimana fungsi-fungsi saluran tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya beberapa strategi. Strategi itu sendiri merupakan suatu rencana umum atau menyeluruh, sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan dalam kegiatan saluran.
Startegi Saluran distribusi adalah pengembangan strategi yang searah didasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan barang-barang secara fisik maupun non fisik guna mencapai tujuan perusahaan dan berada di dalam kondisi lingkungan tertentu. ”
Jenis-jenis Saluran Distribusi
Produsen dan perantara harus membuat persetujuan mengenai persyaratan dan tanggung jawab dari setiap anggota saluran. Mereka harus sepakat akan kebijakan harga, kondisi penjualan, hak teritorial, dan spesifik yang harus dilakukan oleh setiap pihak






















Daftar Pustaka
Philip Kotler dan Gary Armstrong.1996. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga